Senin, 05 Januari 2015

GM Tak Berkutik di Jepang

// // Leave a Comment
Tokyo, KompasOtomotif - Mobil merek Jepang bisa dikatakan berhasil meraih kesuksesan dipasarkan di Amerika Serikat. Namun sayang kondisi tersebut tidak berlaku kebalikannnya. Mobil buatan Amerika Serikat sangat sulit berkembang di Jepang. Hal ini juga dirasakan General Motors (GM) yang saat ini kondisinya tak berkutik di Negeri Sakura.

Penjualan mobil-mobil lansiran GM masih sedikit di Jepang. Pemilik jaringan pemasaran utama yang mulai mengimpor Buick dan Cadillac sejak 1915, Yanase & Co mengatakan, sentimen negatif menjadi alasan utama bisnis Chevrolet dan Cadillac tidak menguntungkan di Jepang.

Model-model kendaraan yang ditawarkan di Jepang, diremehkan dan citra merek sudah ternoda akibat pernyataan bangkrut perusahaan pada 2009. Plus aksi recall jutaan unit yang terjadi tahun ini. "Alasan utama itu sentimen, nostalgia. Itu saja. Masih ada harapan kecil kalau GM bisa kembali di sini," jelas Takeyoshi Ide, Chief Executive Officer Yanase dilansir Autonews (1/9/2014).

GM termasuk Opel sempat menyentuh penjualan terbaiknya, mencapai 47.000 unit pada 1996. Namun, penjualan terus menukik menjadi 700 unit pada 2009. Tahun lalu, penjualan tercatat cuma 1.200 unit dan tahun ini diharapkan bisa bertahan dalam jumlah sama. Ketika puncak penjualan terjadi, Yanase membawahi 114 jaringan pemasaran GM di Jepang, kini yang tersisa tinggal 13 saja.

Guna menjaga kesehatan perusahaan, Yanase lebih mengandalkan Mercedes-Benz. Karena juga tercatat sebagai pemilik jaringan terbesar merek premium asal Jerman itu, termasuk Audi, dan BMW. 

Ortodoks
Kini, Yanase mengaku berharap banyak terhadap model premium Cadillac di Jepang. Penjualan mobil impor premium terus meningkat akhir-akhir ini. Berharap ada ide-ide segar yang bermunculan, salah satunya dari pimpinan Cadillac baru, Johan de Nysschen yang sebelumnya bekerja di Infiniti. Jangan cuma mengandalkan orang lama yang terlalu berfikir ortodoks, hanya terpusat di Detroit saja.

"Kami menantikan adanya perubahan. Saya rasa orang asli GM dari AS akan sulit melakukan perubahan," jelas Ide.

Penjualan merek Jerman terus berkembang di Jepang, sedangkan produk-produk dari Detroit justru semakin meredup. Salah satu alasan, menurut Ide, "kurang serius!". Misalnya, kendaraan GM dengan setir kanan sangat langka di Jepang. Chevrolet saja cuma menawarkan dua model, Sonic dan Captiva. Sementara Cadillac sama sekali tidak ada produk setir kanan.

"Kami punya beberapa konsumen yang tertarik dengan mobil GM, tetapi batal. Kami lagi menunggu versi setir kanan. Mereka sudah mengumumkan kalau Cadillac akan menjadi produk global. Artinya, akan dijual di semua pasar global, dengan begitu mereka perlu memproduksi versi setir kanan," beber Ide.

Berbeda dengan merek Jerman, mereka selalu menyediakan versi setir kanan. GM sudah punya pabrik kendaraan setir kanan di beberapa negara, seperti Inggris, Afrika Selatan, Australia, dan India. Tetapi, tidak ada satupun yang mampu memenuhi spesifikasi Jepang. GM tidak menjual Cadillac di negara dengan pasar kendaraan setir kanan seperti Jepang, yang masih tercatat sebagai pasar terbesar ketiga di dunia.

0 komentar:

Posting Komentar